Sebuah Persembahan Dari Hati Yang Hilang Untuk Dia Yang T’lah Pergi
Terkadang,seseorang yang sangat kita inginkan tidak dapat menjadi milik kita
Namun, bukan kehidupan jika tidak ada kesakitan di tiap bahagianya, tak pernah bisa diduga orang yang kukira membawa bahagiaku, justru membawaku pada kehancuran
Tepat menyakitkan memang
Dan tak pernah kukira, penyembuhku hanya keinginan mencinta tanpa pernah berharap akan dicintai, dicintai dia yang sejak awal terpatri di hati
Dan anehnya, kuhanya bisa memandangnya, sedikit berharap dia berbalik sedetik saja memandangku,
Sangat...
Semoga...
(for someone that always in my heart, but so far to touch and I just can looking at her )
The story is begining...
Ada kalanya orang tak tau tengah di cintai oleh lawan bicaranya…
Tak tau ada cinta di depannya…
Cinta itu begitu dekat dengannya…
Berada di sampingnya…
Dan selalu di sisinya
Saat itu aku memikirkan diriku sendiri…
Begitu tau ternyata DIA mempunyai seseorang dihatinya...
Aku tak pernah bisa berhenti menyukainya…
Perih sih…tapi mo’ gimana lagi…
®®®
23 juli 2006
Tahun ajaran baru Universitas Tanjungpura Pontianak
Upacara penerimaan mahasiswa/i baru UNTAN
Itu ya ? Tanya Indra.
Itu apanya ? tanyaku heran.
Itu lho cewek yang ada di depan kita. Itu ya cewek yang akan lo nyatakan cinta kalo berhasil masuk FK.
Degh…ukh…wajahku memerah seketika. Aku enggak nyangka Indra bakal nanyain hal itu. Lagian darimana ni’ anak tau kalo ni cewek yang lagi gue suka.
Nggak usahlah ! jawabku datar.
Lho kenapa ? dulu lo semangat banget, kok sekarang loyo sich?
Kemungkinan bakal ditolak 100%. Ngapain mempermalukan diri sendiri.
100% ? Tanya indra heran.
Iya 100%. Balasku.
Aduh kasihan banget lo ya ! Cowok model lo emang enggak cocok buat dia, goda Indra.
Sialan lo, bukannya kasih semangat malah godain.
Abis, belom apa-apa lo udah pesimis.
Iya juga ya, batinku. Dalam hati aku membenarkan ucapan Indra
Aku kembali terbayang wajah Intan. Kupandangi sosoknya yang berada persis di depanku. Demi dekat sama Intan, gadis itu. Aku ikut ujian masuk FK. Saat pertama kali memandangnya 5 bulan yang lalu di peron stasiun bis, aku langsung jatuh cinta. Setelah itu kami bertemu di tempat Bimbel (Bimbingan Belajar) buat persiapan menghadapi Ujian Nasional. Saat itulah aku merasa itu semua sudah takdir, tapi
Tan…rencananya lo mo masuk kemana setelah lulus.
Aku sich cuman pilih UNTAN, aku pilih UNTAN karena suatu alasan….
Bagi Intan, mungkin orang yang ditakdirkan bersamanya bukanlah aku. (aduh sedih banget).
®®®
Masuk !!!!!!!!!!!! tepuk tangan bergemuruh di sekeliling lapangan basket FAKUM (Fakultas Hukum).
Siapa sich anak itu, yang dari tadi membuat triplepoint beruntun itu? Tanya salah seorang mahasiswi FAKUM.
Namanya Indra. Indra setiawan. Kalo enggak salah dia termasuk 4 besar
pemain basket terbaik nasional tahun lalu.
Wah ternyata anak sehebat dia mau masuk kampus ini ya.
Uh…kelas baru akan segera dimulai. Kita kembali ke kampus yo’ Tan. Ajakku pada Intan.
Ah…kerennya. Ujar Intan sambil terus memandang kearah lapangan basket.
Sial, dia enggak mendengarkan aku. Batinku.
Irvan, lo punya temen yang hebat ya, tanyanya.
Ya…begitulah, jawabku.
Aku juga sedang suka pada seseorang yang hebat.
Degh…tiba-tiba kurasakan jantungku berdebar tak karuan. Ada rasa sakit yang terasa di relung hatiku. Begitulah…perihnya. Aku bisa mengerti. Tapi aku melihat wajah ceria Intan setiap kali memandang Indra.
Kubuka tas ransel miniku, kuambil buku fisiologi Sherwood. Tiba-tiba ada selembar foto yang terselip di dalamnya. Fotoku bersama Intan.
“Selamat ! Lulus ujian masuk FK”, begitu tulisan yang tercantum di bawahnya.
Apa boleh buat, kita harus siap-siap, batinku.
Apa pelajaran yang disukainya ?
Olahraga, jawabku.
Makanan kesukaanya ?
Sekarang sich lagi doyan makan amplang.
Apa Indra suka makan yang manis-manis ?
Ah, dia sich apa aja suka.
Ulang tahunnya ?
15 Maret
Apa ! berarti bentar lagi dong.
Eh…iya ya.
Ulang tahunku 17 Maret lho, promosiku.
Aiiiiiiih ! ini kesempatan emas. Aku harus membuat Indra terkesan. Jerit Intan girang.
Uh…sial. Lagi-lagi dia enggak mendengarkan aku.
Van, Irvan. Aku harus kasih kado apa ya ? kira-kira Indra suka diberi kado apa ya ?
Mana aku tau, aku menjeling. Tanya aja sama orangnya. Tuh ada di belakang lo. Ujarku sambil mengarahkan jari telunjukku kearah belakang tubuh Intan.
Hai…sapa Indra. Intan seketika berbalik dan raut wajahnya berubah seketika.
Ada apa, Tan ? kok wajah lo pucat banget sich, lo sakit ya. Tanya Indra.
Ahhhhhhhhhhh………………….! Intan seketika berlari.
Kenapa tuh cewek, dia benci ama gue ya ? kok kayaknya tiap kali ketemu ama gue dia langsung kabur enggak jelas gitu ? Tanya Indra padaku.
Enggak taulah, biasa penyakitnya kambuh, kalo lo pengen tau Tanya aja sendiri.
Dasar cewek aneh ? seru Indra perlahan.
®®®
Apa yang lo lakuin sich ? meluk pohon gitu, sendiri lagi ! Ntar lo dianggap cewek aneh, tau!!! Ucapku pada Intan ketika menemuinya di taman belakang kampus tengah memeluk pohon.
Ha…habisnya …Intan kan waktu kecil sekolah dan tinggal di asrama putri. Dari dulu Intan selalu enggak siap dengan virus yang namanya laki-laki.
Laki-laki dianggap virus ya ? batinku. Aduh sedihnya...
Tapi anehnya…..
Intan bisa bicara bebas sama Irvan ya…
Degh…ukh...itu…itu, tiba-tiba kurasakan aliran darah di tubuhku melambat. Kucoba tuk hadapi rasa yang bergejolak di dalam dadaku, walaupun terasa sangat menyakitkan.
Itu…itu bukanlah cinta, batinku.
Mulai sekarang jangan takut cowok lagi ya, ujarku. Sambil membelai rambutnya yang hitam panjang kemilau diterpa sang surya.
Perasaannya padaku bukanlah cinta, batinku.
Aku harus bagaimana ? apa yang harus aku lakukan ? harus kah aku bertahan seperti ini, walau aku sangat menyayanginya ?
Kumohon……………….
Uh…….sial, batinku. Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk di dalam dadaku, yang aku sendiri tidak tau gimana harus memulai untuk menjawabnya.
Hatiku kau ambil, dalam asmara
Di saat pertama jumpa dirinya
Kulambaikan angan, melayang menginginkan dirinya
Hingga ku mengerti, bahwa aku bisa memilikinya
Aku jatuh dalam gelora cinta
Aku jatuh dalam bayang cinta
( gelora cinta )
Aku tau, aku harus lebih banyak belajar. Belajar untuk lebih bisa menghargai perasaanku sendiri. Tetapi…..apakah aku harus bertahan dengan semua ini ??
Sesaat ku coba merenung...
Sesaat itu pula bayanganmu terlintas di pikiranku...
Sesaat ku coba tuk pejamkan mata...
Sesaat itu pula kau hadir di mimpiku,,,
Setiap hari aku kesepian tanpamu...
Di saat malam yang dingin...
Aku tak bisa berfikir lagi...
Karena dirimu tak ada di sisiku kini...
Akankah kaupun merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan???
( tiba-tiba senandung lagu nya ST 12- Jangan Pernah Berubah terngiang di kepalaku )
Aku mendesah panjang, segera kututup buku kecil berwarna hijau yang sudah agak lusuh, yang telah setia menemaniku selama hampir 3 tahun. Walaupun nampaknya buku itu begitu usang, tetapi aku sangat menyayangi nya. Banyak rahasia yang tersimpan di balik buku itu. Waktu di atas meja belajarku telah menunjukkan pukul 02.43 malam, kurasakan tubuhku sangat berat. Segera kurebahkan tubuhku di atas ranjang, pandanganku menerawang ke atas langit-langit kamar, samar-samar tergambar sesosok wajah yang tersenyum padaku, wajah seorang gadis yang selama ini sangat kurindu.
“Kamu sedang apa ya sekarang?desahku”, ah...yang pasti kamu udah tidur!!
Semakin aku membayangkan wajahnya, semakin jelas tergambar kerinduan yang sangat di dadaku akan kehadirannya.
“Aku harus bagaimana agar kamu mengerti??” Apa aku harus mengatakannya???hmmmmm.....aku mendesah panjang.
Tanpa terasa bening-bening kristal mengalir dari kedua mataku.
Good night,......Tan!!!
®®®
Van, malam minggu bisa temenin Intan gak?
Kemana ? tanyaku heran.
Hmm...ke Mall. Ada yang mau Intan beli. Penting banget. Bisa ya Van!!! Please...
Hmm...gimana ya. Sama Jaya aja ya. Ntar aku bilangin ama dia.
Ih...kok Irvan gitu sich. Irvan jahat. Ujarnya sambil cemberut seraya memalingkan wajah.
Iya dech...iya dech, Irvan temenin. Apa sich yang gak bisa buat nona yang manja!!!
Ih...ujarnya sambil mencubit lenganku. Lebih baik menghindar dech.
Van, menurut lo. Mana yang bagus. Yang warna merah atau yang hijau. Sambil menyodorkan sebuah sepatu sport ke arahku.
Kaya’ nya yang hijau. Lebih sporty aja, jawabku sekenanya.
Kira-kira Indra mau nerimanya apa enggak ya?
Apa..Indra.!!!Degh...ukh. lagi-lagi aliran darah di tubuhku melambat, tapi kali ini ada rasa sakit yang terasa mengoyak-ngoyak sekujur tubuhku. Terasa ada rasa sakit yang mencuat. Jadi...ini, jadi dia mengajakku ke sini buat ini.
Kupandangi wajahnya yang tampak berseri-seri. Dia tampak begitu anggun. Tapi keanggunannya pasti bukan untukku.
Van, lo kenapa. Kok diam aja. Ada yang salah ya!!!
Oh...enggak kok. Enggak ada apa-apa, jawabku terbata-bata.
Van, kira-kira Indra bakal mau nerimanya apa enggak ya? Tanya Intan padaku dalam perjalanan pulang.
Pasti. Pasti dia mau. Apalagi dari kamu. Jawabku datar.
13 Januari 2009
Ketika aku berdiri, bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu, Anganku menerawang jauh memandang ke dalam dirimu,
dan melihat bayanganmu. Ingin rasanya kukatakan, "Aku cinta kamu."
Aku hanya ingin kamu mencintai diriku di dalam dirimu.
Apakah aku akan menemukan cinta ini kepadanya?
Cerita ini hanya fiktif belaka...tidak ada hubungannya sama sekali...fiktif...diktif...!!!!